Senin, 26 Desember 2016

Liburan Imlek ke Dieng Plateau

 Sebelumnya nggak pernah sekalipun nempel di pikiran saya bahwa liburan imlek 2015 saya akan mengunjungi Dieng. Sebenernya saya dan seorang teman saya rencananya ingin pergi ke festival imlek di kampung ketandan, setelah pesan tiket, dan mengurus cuti, kami baru sadar bahwa festivalnya baru dilaksanakan setelah kami pulang dari sana. Bingung cara ngabisin waktu liburan di jogja akhirnya kami memutuskan untuk ikut open trip ke jogja. 
  Biaya open trip cukup murah sekitar 500 ribu dari jogja, 850 ribu ato 750 ribu, saya lupa tepatnya, kalo kita ikutnya dari jakarta. Lama tripnya 2 hari 1 malam, makan tiga kali, penginapan sekamar dua orang, dan transportasi kesananya.

Objek wisata yang kami kunjungi antara lain :
- Batu Ratapan Angin
  Dari sini kita bisa melihat telaga warna, untuk kesananya memang perlu jalan sekitar 10-15 menit. Jalannya nggak nanjak kok, cuma kalo musim hujan rada hati-hati karna licin.

- Telaga Warna
  Telaga warna ini emang udah terkenal banget. Kenapa kok namanya telaga warna? well karna kandungan sulfur yang tinggi warnanya bisa berubah kalau kena cahaya matahari. 

- Candi Arjuna
  Sebenernya candi di Dieng nggak cuma ini aja, banyak banget bahakan ada yang masih belom ditemuin. Pemandangan di Candi Arjuna ini oke punya, jadi rasanya nggak lengkap kalo belom kesini.

- Dieng Plateau Theatre
  Dieng Plateu Thatre ini seperti diorama yang memutar dokumenter tentang Dataran Tinggi Dieng. Kita bisa lihat apa saja yang bisa kita dapatkan di Dieng melalui video yang ditayangkan. By the way, di Dieng Plateau Theatre ini rombongan kami sempat bertemu dengan anak rambut gimbal yang fenomenal itu.

- Bukit Sikunir
  Bukit Sikunir ini salah satu tempat terbaik buat lihat sunrise. Cocok juga buat yang suka berburu foto Milky Way. Anyway, untuk ke atas perlu mendaki sekitar 20 menitan, cukup licin kalau musim hujan, tapi tenang aja jalannya nggak terjal, sangat humanis buat saya yang nggak suka naik gunung. 
  Pemandangan pagi di sini keren banget. Rasanya nggak rugi bangun pagi buta, dipaksa olahraga kalo liat pemandangan yang super cantik, kata pemandu saya kami salah datengnya ini masih biasa aja, karna mataharinya masih ketutup awan, kalo dateng pas nggak terlalu berawan, pemandangannya kece badai.

- Kawah Sikidang
  Kalo datang ke tempat ini wajib hukumnya buat bawa masker. Bau belerangnya kuat banget. Kalo jalan menuju ke kawah perlu hati-hati. pihak pengelola juga bikin pagar kayu biar kita bisa lihat kawah tapi tetep aman.


Tips ke Dieng. 
1. Saya akan lebih menyarankan kalian ke sini dengan mobil pribadi, ikut trip atau travel, karena akses ke sini lumayan susah. 

2. Kalau mau ke Dieng pas Dieng Culture Festival, sangat disarankan untuk booking penginapan jauh-jauh hari, karena penginapan bakalan penuh. Biasanya festival ini diadakan di awal bulan Agustus. 

3. Beli kentang Dieng. Kentang di Dieng ini cukup famous, harganya juga lumayan mahal kalo di supermarket. Sangat disarankan untuk dibeli lalu sebagian dijual lagi 😁




Senin, 07 November 2016

Menulis Itu Susah, Tapi Harus Bisa

    Ketika saya memulai belajar IELTS, saya tau ada empat kemampuan bahasa yang diujikan, yaitu : Listening, Reading, Speaking and Writing, Menurut saya Listening adalah kemampuan pasif dimana kalo kamu bisa Listening well, belum tentu kamu mampu untuk berbicara dengan baik, tetapi kalau kamu mampu untuk berbicara dengan baik maka kemungkinan besar maka kemampuan mendengarmupun baik. begitu pula untuk hubungan antara Reading dengan Writing
    Dari keempat kemampuan bahasa ini saya menganggap menulis adalah bagian yang paling sulit. Kenapa? Hal itu dikarenakan dengan semakin baiknya tulisan kita, maka semakin baik pula pola pikir kita. Kok bisa? Menurut hemat saya, dalam tulisan kita melakukan komunikasi satu arah, di mana kita tidak bisa melihat mimik muka, ekspresi, intonasi dari sebuah tulisan. Bagaimana membuat orang tidak bosan dengan tulisan kita, bagaimana membuat orang bisa merasakan apa yang kita tulis jelas bukan perkara mudah. Ada banyak ilmu yang harus kita gali dan bisa diterapkan di sana. Semakin banyak ilmu, semakin baik pula pola pikir seseorang, bukan begitu?
   Berkaitan dengan IELTS, saya pernah discuss dengan mentor saya. Beliau menanyakan "Do you know why Indonesian things that the hardest part of IELTS is writing", dan saya menjawab "I think it's because in our education system we're rarely doing that". Pendidikan di Indonesia jarang sekali memaksa kita untuk mengarang, membuat essay, dsb. Honestly sepanjang hidup saya dari SD sampai kuliah bisa dihitung berapa kali kita membuat karangan. Kita tidak terbiasa membuat tulisan, dan hal inilah yang membuat writing menjadi bagian paling sulit untuk ditingkatkan.
   Sepenting apakah writing dalam hidup kita? 
   Penelitian membuktikan bahwa dengan menulis maka kita akan lebih mudah mengingat, terutama jika menulis dengan tangan. Dengan menulis, kita bisa mengetahui dengan jelas apa yang dilakukan oleh orang yang terlebih dahulu hidup daripada kita sebelum kamera ditemukan. Dengan menulis,  kita dapat menyebarkan informasi ke seluruh dunia. Jadi karena menulis itu penting, mari cerdaskan diri kita dan sekitar kita dengan belajar menulis dengan baik. 


TTD,
Anak kemarin sore, yang sedang belajar menulis

Kamis, 28 Juli 2016

Mavo Elo

Mavo elo means yellow umbrella, well I saw it in google translate. My umbrella is a thing that I have to bring when I leave my home. I like my umbrella so much, I bought it after I lost my blue umbrella, because I forgot where I put it. This is one of the best thing that I ever bought, because I like the color, well it makes me feel cheerful when others feel gloomy. It's rid huh?